Rabu, 28 Desember 2011

Sedikit Tentang Aku



Assalamualaikum..
Kenalan dulu,Nama lengkap Ku toh "Ardin Daud Diga" tapi biasa sy Singkat ji "Ardin D. Diga" (Kaya di pilem  One Piece) orang2 biasanya panggil saya Ardi atau Ardin tetapi ada juga yang panggil Diego atau Aldy (Ngarep). tapi tidak jadi masalah ji, asal jangan panggilka Daud atau Diga (Orangtuaku kau itu ee).


Bicara soal Wajah, teman-temanku bilang aku ini gagah mirip artis sinetron. Tapi bagiku itu semua bohong, sebenarnya wajahku ini mirip pemain bola David Villa, mata mirip Tom Cruise, Rambut Mirip David Becham, Jadi, bisa anda bayangkan bagaimana Tampang aku.


Untuk perilaku aku ini sangat baik, humoris tapi sangat cuek. Jadi buat wanita siap-siap saja patah hati karena aku (ciaaah)

Lihat Profil Lengkap

Senin, 26 Desember 2011

Rasa Ini

Tak bisa kubohongi perasaan ini
Ada yang beda dengan mu
Yang membuat aku selalu damai di hati

Bukan karena parasmu yang cantik
bukan juga karena wajahmu yang manis
Tapi karena sesuatu hal yang tak bisa kuungkapkan

Kuberharap rasa ini selamanya
Hingga udara tak lagi bisa kuhirup

Untuk mu hari ini...

Tuhan menciptakan iblis dari api...
Tuhan menciptakan Malaikat dari cahaya..
Tuhan menciptakan Manusia dari tanah...
Tapi, Tuhan menciptakan kamu dari tulang rusukku..

Thomas A. Edison membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menemukan lampu pijar...
Alexander Graham Bell menghabiskan hidupnya untuk membuat pesawat Telepon...
Tapi Aku, hanya semenit saja bisa langsung jatuh cinta kepadamu dan harus mengorbankan seluruh hidupku untuk bisa melupakan mu..

Apa bedanya mesin uap sama cintaku???
Kalau mesin uap di temukan oleh James Watt...
Kalau cintaku di temukan oleh Kamu...

Selasa, 20 Desember 2011

U.P.I.L

Upil...
bentuk mu kecil namun bulat...
dan bersembunyi di antara semak belukar...

Upil...
Sebuah kenikmatan jika meraihmu...
membuatku lupa akan dunia...

Upil...
sungguh sulit kau diraih...
namun kan dicampakkan...

Minggu, 18 Desember 2011

Analisis Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

1.      Konsep Dasar Hutan Tanaman Rakyat

Menurut Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 bab 1 pasal 1 bahwa Hutan Tanaman Rakyat atau HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.
Pembangunan HTR merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan dengan didasari oleh prinsip-prinsip pengelolaan hutan produksi. Masyarakat diharapkan dapat lebih memahami fungsi ganda hutan/kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan. Pengalaman yang dimiliki oleh Departemen Kehutanan dalam mengelola hutan produksi (alam dan tanaman), hutan kemasyarakatan dan hutan rakyat memberikan dasar-dasar pertimbangan teknis, manajemen,
kelembagaan dan pembiayaan yang bermanfaat untuk memperkuat kelembagaan HTR.  Secara teknis dan manajemen, program HTR dapat merupakan upaya kelembagaan kehutanan dalam menata kembali konsep kesatuan pengelolaan hutan (KPH) yang dimulai dari bawah dengan luasan sempit. Beberapa aspek penting yang harus dilakukan penataannya adalah : (a) aspek teknologi pengelolaan HTR yang tepat guna, (b) jaminan keamanan dan ketersediaan lahan, (c) jaminan pasar/industri pengguna hasil HTR, (d) adanya kelembagaan petani (inti) dan kelembagaan penunjang yang kuat dan (e) adanya skim pembiayaan konvensional (bersumber dari dana DR) dan pembiayaan alternatif dari sektor/lembaga lain memerlukan dukungan konsep HTR yang operasional dan mudah digunakan oleh masyarakat (Hakim 2009).
Konsep pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat dalam pembangunan hutan tanaman, disusun dari proses pembelajaran Departemen Kehutanan atas program maupun proyek Pemberdayaan Masyakat yang selama ini ada, misalnya program Bina Desa, program kemitraan seperti Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)/Mengelola Hutan Bersama Masyarakat (MHBM)/Hutan Rakyat Pola Kemitraan (HRPK) oleh HPH/IUPHHK-HA/HT, proyek-proyek kerjasama teknik luar negeri seperti Social Forestry Dephut-GTZ di Sanggau Kalimantan Barat, Multistakeholders Forestry Programme Dephut-DFID dan beberapa proyek pemberdayaan masyarakat yang ada di Departemen Kehutanan. Hasil pembelajaran tersebut memberikan kerangka filosofis atas pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mengatasi kemiskinan melalui pemberian akses yang lebih luas ke hukum (legalitas), ke lembaga keuangan dan ke pasar (Emila & Suwito 2007).
Jadi pembangunan HTR adalah program pemeritah untuk meningkatkan produksi sumber daya hutan khususnya pada hutan produksi dimana masyarakat sekitar hutan diberikan akses untuk mengola hutan. Program ini hanya pada hutan produksi dikarenakan HTR lebih menekankan pada pemanfaatan Hasil Hutan Kayu mengingat semakin menurunnya hutan alam untuk memasok kebutuhan bahan baku untuk pengolahaan kayu.

2.      Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Hutan Tanaman Rakyat

Hutan tanaman telah dijadikan cara untuk menghasilkan kayu bulat
sekaligus mengurangi deforestrasi. Pengembangan hutan tanaman di Indonesia pada awalnya merupakan bagian kegiatan penghijauan dan rehabilitasi dengan tujuan utama memperbaiki keadaan areal kritis dalam daerah-daerah sumber air, serta menggunakan jenis cepat tumbuh seperti kalianda (Caliandra spp.), sengon (Paraserianthes falcataria), Eukaliptus (Eucalyptus deglupta; E.uropylla), akasia (Acacia spp), dan lainnya. Seiring dengan semakin menurunnya kemampuan hutan alam untuk memasok kebutuhan bahan baku untuk industri pengolahan kayu, maka pembangunan hutan tanaman semakin tumbuh dan berkembang (Emila & Suwito, 2007).
Hutan Tanaman Rakyat merupakan bentuk kebijakan operasional dari revitalisasi industri kehutanan. HTR dimaksudkan untuk menambah sumber pemasok bahan baku kayu bagi industri kehutanan. Selain itu HTR juga ditujukan sebagai upaya pembangunan kehutanan yang berpihak pada masyarakat, dengan memberikan peluang usaha dan bekerja sebagai pengelola sumber daya hutan (Emila & Suwito 2007) sehingga HTR bisa memberi manfaat untuk menunjang kebutuhan supply bahan baku industri hasil hutan.
Selain itu, tujuan HTR itu juga adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan khususnya pada masyarakat sekitar hutan.

3.      Konteks Sosial dan Budaya Hutan Tanaman Rakyat

Program Hutan Tanaman Rakyat atau HTR akan menimbulkan banyak potensi konflik dalam masyarakat terutama dalam hal tanggungjawab dalam pengelolaan HTR dimana diperlukan kerja sama antar individu dalam sebuah kelompok. Perlunya pengetahuan masyarakat dalam hal mengelola hutan dengan menerapkan teknik silvikultur perlu di perhatikan dengan melakukan sosialisasi.
Menurut Setiasih (2008), budaya calon petani HTR pada kegiatan budidaya tanaman pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain juga diperlukan dalam perencanaan HTR. Demikian pula jenis mata pencaharian dan dan kebiasaan kerja masyarakat. Selain itu, ia juga meyatakan bahwa ketersediaan sarana angkutan dan pehubungan akan menurunkan biaya angkut, menaikkan intensitas perdagangan di dalam atau keluar dari wilayah tersebut sehingga dapat memperluas pasar internal dan eksternal serta perekonomian masyarakat menjadi maju. Selain itu ketersedian sarana dan prasarana jalan dan transportasi juga membuka peluang bagi petani HTR untk meningkatkan keseehjateraannya sendiri dengan cara memasarkan sendiri hasil HTRnya agar memperoleh harga jual yang wajar.

4.      Potensi Keberhasilan Hutan Tanaman Rakyat

Pembangunan HTR dalam jangka panjang secara konsisten, komprehensif, kordinatif, dan kredibel akan membentuk struktur baru perekonomian nasional berdaya saing tinggi yang berbasiskan sumberdaya alam terbaharui, keunggulan lokal dan tahan terhadap perubahan eksternal seperti krisis moneter atau ekonomi. Dengan proyeksi 5,4 juta hektar alokasi lahan untuk HTR 2007-2010 dengan luas areal rata-rata garapan per kepala keluarga (KK) petani 15 hektar, maka jumlah KK yang akan terlibat dalam dalam pembangunan HTR sebanyak 360.000 KK. Dari segi kebutuhan anggaran dengan luasan total 5,4 juta hektar dibutuhkan anggaran sebesar 43,2 trilyun rupiah (Hakim, 2009).
Dengan anggaran yang cukup besar membuka peluang bagi orang-orang tertentu untuk bermain curang, sehingga potensi keberhasilan HTR sangatlah kecil. Selain itu, keberhasilan HTR sangat ditentukan oleh peran pemerintah dan masyarakat, dimana pemerintah sebagai fasilitaor dan masyarakat sebagai pelaku utama.

5.      Rekomendasi

Disarankan agar perizinan HTR harus lebih di sederhanakan mengingat perizinan administrasinya masih sangat rumit. Selain itu, pembangunan hutan berbasis masyarakat sebaiknya diprogramkan oleh tiap pemerintah daerah sebab masalah kehuatanan disetiap daerah di Indonesia memiliki permasalahan yang berbeda-beda.

Sabtu, 17 Desember 2011

SMS GOMBAL

Seandainya kau lahir pada saat perang dunia,
mungkin tidak akan terjadi perang.
sebab tentara akan sibuk mencari perhatian kamu..

Jika memikirkan mu mendapat pahala,
maka aku akan masuk surga
sebab sejak pertama aku terus memikirkanmu...

Waktu aku menulis "siapa jodohku?" dalam Google,
kok yang muncul adalah namamu!!

Spathodea campanulata

Botanic deskripsi
Spathodea campanulata adala tumbuhant menengah, mencapai ketinggian 10-35 m, dengan mahkota, putaran berat padat, dedaunan gelap, kadang-kadang agak diratakan; kulit muda pucat, abu-abu-coklat dan halus tapi berubah abu-abu-hitam, bersisik dan retak vertikal dan horizontal dengan usia.. Setiap daun terdiri dari 5-7 pasang selebaran berlawanan dan satu terminal. Selebaran yang lonjong-bulat panjang, sekitar 1 cm dan 0,5 cm luas, seluruh, luas acuminate, tidak merata di hijau, dasar hijau gelap di atas dan cahaya pada bagian bawah, ada pembengkakan kelenjar di dasar lamina (biasanya pasangan), sedangkan pelepah dan saraf berwarna kuning, mengangkat dan sangat sedikit puber; venation adalah retikular, sedangkan tangkai daun, pendek tebal sekitar 0,7 cm, ada lentisel mencolok pada rachis; rachis dasar bengkak. Bunga besar, merah, hermafrodit, oranye di dalamnya; kelopak hijau, sekitar 1 cm dan split pada sisi posterior, berusuk dan tomentellous; kelopak 5, masing-masing sekitar 1,5 cm; benang sari 4 dengan filamen oranye; gaya ekstrusi dengan 2-berbibir stigma; kuncup bunga melengkung dan mengandung getah merah. Berbagai bunga kuning telah dilaporkan. Buah terhormat, coklat gelap, berbentuk cerutu, berkayu, 15-25 cm dan split pada tanah menjadi 2 katup berbentuk perahu, melepaskan banyak flat-biji bersayap; 1-4 polong biasanya berkembang dari 1 tandan bunga; biji tipis , datar dan dikelilingi oleh sayap filmy. Nama generik berasal dari kata Yunani 'spathe' (pisau), dari bentuk mahkota.. Nama spesifik berarti berkaitan dengan suatu Campanula, nama diciptakan pada 1542 oleh Fuchs untuk jenis mahkota bulat dengan dasar yang luas dan tabung secara bertahap diperluas sesuai dengan busur suara lonceng gereja.
                                                                                                                                                                  
Sejarah budidaya
Spesies ini ditemukan di seluruh Afrika tropis dan banyak ditanam sebagai tanaman hias.

Habitat Alam
S. campanulata tumbuh secara alami di Afrika di hutan-hutan sekunder di zona hutan tinggi dan hutan gugur, transisi, dan savana. Ini berkolonisasi situs bahkan sangat terkikis, meskipun bentuk dan tingkat pertumbuhan cukup menderita di situs sulit.

Distribusi geografis
Asli: Angola, Ethiopia, Ghana, Kenya, Sudan, Tanzania, Uganda, Zambia
Exotic: Kolombia, Kosta Rika, Kuba, India, Jamaika, Puerto Rico, Sri Lanka, Zanzibar

Biofisik batas
Ketinggian: 0-2 000 m, suhu tahunan rata-rata: 27-30 derajat. C, rata-rata curah hujan tahunan: 1 300-2 000 mm Jenis Tanah: Pohon tulip Afrika berkembang terbaik di subur, dalam, baik dikeringkan tanah liat. Tekstur tanah dapat berkisar dari pasir lempung untuk tanah liat, pH antara 4,5-8, dan drainase tanah dapat bervariasi dari miskin untuk berlebihan.

Biologi Reproduksi
Besar, jeruk merah, berbentuk corong bunga hermafrodit dihasilkan dari karat berwarna, tunas berbulu dalam tandan di ujung cabang. Bunga-bunga terbuka dari luar dari sekelompok menuju pusatS. campanulata mungkin mulai berbunga semuda 3 atau 4 tahun, dengan pohon-pohon tumbuh terbuka berbunga ketika mereka sekitar 5 m, dalam beberapa lingkungan yang sulit, berbunga ditunda sampai pohon jauh lebih besar. Pembungaan membentang selama periode bulan 5 atau 6, dan polong matang dan mulai melepaskan benih mereka sekitar 5 bulan setelah berbunga. Pohon mereproduksi agresif, sehingga sering gangguan di padang rumput dan ladang dengan tanaman tahunan. Benih bersayap yang tersebar angin.
Metode propagasi
Reproduksi alami terjadi di tanah kosong, di rumput, dan di bawah gulma dan sikat. Bibit dapat dikumpulkan dengan panen buah setelah mereka berubah menjadi cokelat dan memungkinkan mereka untuk udara kering sampai mereka terbelah. Benih berkecambah yang rapuh dan harus ditutupi oleh lapisan tipis gambut atau pasir dan tidak boleh terkena hujan deras. Reproduksi vegetatif mudah dilakukan dengan stek atau pengisap akar.


Manajemen Plasma Nutfah
Benih perilaku penyimpanan bandel; benih harus ditanam segar. Dari ukuran benih, spesies mungkin dapat menunjukkan perilaku penyimpanan ortodoks. Ada sekitar 125 000 biji / kg.
Produk
Makanan: Benih-benih tersebut dimakan dan digunakan di banyak bagian Afrika.
Kayu: Di habitat aslinya,, cahaya lembut kayu putih kecoklatan digunakan untuk ukiran dan membuat drum.
Poison: Bagian tengah keras buah digunakan untuk membunuh binatang.
Pengobatan: kulit ini memiliki sifat pencahar dan antiseptik, dan biji, bunga dan akar digunakan sebagai obat. Kulit dikunyah dan disemprotkan ke pipi bengkak. Kulit kayu juga dapat direbus dalam air yang digunakan untuk mandi bayi yang baru lahir untuk menyembuhkan ruam tubuh.

Layanan
Shade atau hunian: Direkomendasikan sebagai pohon naungan untuk taman dan meter, telah digunakan untuk naungan kopi. Reklamasi: S. campanulata membantu merehabilitasi lahan yang terganggu melalui invasi yang cepat dan pertumbuhan yang cepat. Hias: S. campanulata telah ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis. Bunga-bunga mekar dengan profesi yang besar, dan pohon-pohon dapat dilihat dari jarak yang jauh. Hal ini tidak diakses oleh hewan domestik dan populer sebagai pohon hias untuk jalan. Batas atau penghalang atau dukungan: Spesies, baik ditanam atau tumbuh secara alami, sering digunakan untuk hidup tiang pagar.

Hama dan penyakit
Di Uganda, 2 lepidopteran spesies, 2 spesies rayap, dan 1 kulit kumbang serangan S. campanulataDalam Puerto Rico 9 spesies serangga di pesanan Homoptera, Hymenoptera, Lepidoptera, dan Thysanoptera telah dilaporkan sebagai makan di berbagai bagian S. campanulataSpesies ini cukup rentan terhadap pantat dan membusuk jantung; kayu dari pohon membusuk dengan cepat ketika kontak dengan tanah.

Jumat, 16 Desember 2011

SMS GOMBAL


Einstin berkata "aku berpikir maka aku ada"
tapi bagiku "aku ada karena kau ada"

benda jatuh karena ada gravitasi,
begitupun dengan cintaku, jatuh karena ada hatimu...

Hukum kekekalan energi "Energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan"
hukum cintaku padamu "Cintaku tdk dapat berpindah dan 
tidak dapat dimusnahkan"

Yang kuingin saat yang lalu adalah bisa mengenalmu
yang kuiinginkan sekarang adalah jatuh cinta padamu
yang kuinginkan nanti adalah kaulah pasangan hidupku

BULAN

Bulan...
Aku akan setia menunggumu....
Walau dingin menusuk tulangku...
Walau gelap malam menyelimutiku...
Karena ku yakin pada satu cinta...

Senin, 24 Januari 2011

ALBUM FOTO

(Tampang Saya di semester awal Kuliah)





Kalau ini, saya lupa...




Ala Operator Outbound





Kalau Foto ini, Waktu saya pemotretan..
(Maklum Cover Boy)






CULES SEJATI...




Tampan kan??




Pisssssssssssssss..kalau ada yang tersinggung dengan ketampananku!!




 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes