Selasa, 28 Oktober 2014

Berbahasa Satu Bahasa Indonesia

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Hari ini, tepat 86 Tahun sumpah tersebut diucapkan oleh pemuda dan pemudi Indonesia. Sumpah tersebut bukan sumpah biasa, bukan sumpah pemuda alay tetapi sumpah yang penuh makna akan Persatuan Bangsa Indonesia. Sumpah tersebut bisa diikrarkan oleh para pemuda Indonesia, walaupun pada saat itu masih dalam perjuangan kemerdekaan, masih dalam penjajahan bangsa belanda. Dengan semangat sumpah tersebut, pemuda/i Indonesia bisa memproklamirkan kemerdekaan pada 17 tahun kemudian.

Beda masa beda jaman, beda pemuda dulu beda pemuda sekarang. Pemuda dulu bangga akan Bahasa Indonesia (Sumpah Ketiga). Pemuda sekarang lebih bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa indonesia. Seakan malu bila harus berbahasa Indonesia. Persaingan Global memang memaksa untuk bisa berbahasa dunia, tetapi harusnya bisa menempatkan pada tempatnya. Jangan menjadikan bahasa asing yang dikuasai untuk membanggakan diri. Kecerdasan seseorang bukan dilihat dari bahasanya, tetapi isi dari bahasa tersebut. Orang yang cerdas akan berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Wahai Para Pemuda Indonesia, banggalah pada Bahasa Indonesia. Jadikanlah Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Dunia.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes